Awas!
Bahaya Tidak Berjilbab
dan Berpakaian Ketat
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu,
anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka,’ yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal. Karena itu, mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dua macam penghuni neraka yang belum
pernah kulihat sebelumnya. Orang-orang yang membawa cemeti serupa ekor sapi
yang dengan itu, mereka memukuli manusia. Dan para wanita yang berpakaian namun
telanjang. Mereka berjalan sambil bergoyang dan berlenggak-lenggok. Kepala
mereka ibarat punuk unta yang miring. Para wanita ini tidak akan masuk surga
dan tidak akan menghirup aromanya. Padahal sesungguhnya aromanya tercium dari
jarak sekian dan sekian.” (Mukhtashar Shahih Muslim no. 1388)
Ibnu Abdil
Barr berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan bahwa para wanita
yang mengenakan busana tipis lagi transparan dan tidak menutup auratnya, maka
secara lahir mereka berpakaian namun pada hakikatnya mereka telanjang.”
Sudah
menjadi pemandangan yang biasa dimana sebagian besar wanita di negeri ini
berkeliaran di jalan-jalan tanpa menutup aurat mereka. Mereka keluar dari
rumah-rumahnya dengan pakaian yang sebenarnya tidak layak disebut sebagai
pakaian. Pakaian memiliki fungsi untuk menutup aurat, melindungi tubuh manusia
dari kondisi lingkungan dan cuaca disekitarnya. Ia melindungi tubuh manusia
dari kondisi lingkungan yang berdebu, lembab, atau kering. Pakaian juga
melindungi tubuh dari cuaca yang senantiasa berubah panas ataupun dingin.
Pakaian adalah kulit kedua manusia.
Namun sangat
disayangkan, fungsi pakaian sudah banyak berubah. Pakaian sudah tidak lagi
memenuhi fungsi sebagai kulit kedua tubuh manusia. Ia kini lebih berperan
sebagai penghias dan aksesoris tubuh manusia. Bahkan tidak jarang banyak wanita
yang bangga berperilaku menyerupai kera atau sapi, tidak berpakaian (misal: di
film, website, atau tabloid). Mereka menganggap bahwa pakaian ketat nan seksi
identik dengan modern. Tentu pemikiran tersebut salah besar. Modern identik
dengan kemajuan cara berpikir ilmiah dalam ilmu pengetahuan. Dalam banyak
penelitian dibidang kedokteran, pakaian ketat ternyata menyebabkan banyak
gangguan kesehatan. Jika para wanita (yang berpakaian ketat) itu sedikit
merenung dan berpikir ilmiah, tentu mereka seharusnya segera meninggalkan
kebiasaan tersebut (berpakaian ketat). Namun jika mereka tetap berkeyakinan
bahwa pakaian ketat adalah modis, trend, dan modern, maka otak mereka telah
terkena penyakit akut yang bernama kebodohan. Tentu akal yang sehat hanya akan
melakukan hal-hal yang bermanfaat dan meninggalkan yang berbahaya bagi dirinya.
Maka tanyakanlah, apa manfaat (dari tinjuan syar’i) berpakaian ketat?
Maka tanyakanlah, apa manfaat (dari tinjuan syar’i) berpakaian ketat?
Hip Style
Di antara
pakaian yang sedang digandrungi pemudi saat ini adalah celana dengan model hip
style. Sesuai namanya, hip dalam bahasa Inggris berarti pinggul. Hip
style ditandai dengan celana panjang ketat yang tak sepanjang biasanya.
Jika celana panjang normal menempel di pinggang, maka model hipster
disangkutkan di pinggul. Kalau dipadukan dengan kaus pendek ketat, pemakainya
jelas terlihat lebih seksi.
Bahaya
Pakaian Ketat
Paresthesia
Dr.
Malvinder Parmar dari Timmins & District Hospital, Ontario, Kanada,
baru-baru ini menyatakan bahwa celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan
penyakit paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut Kamus
Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan,
rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Dalam
tulisannya di Canadian Medical Association Journal, Parmar mengakui,
setahun terakhir ini kedatangan cukup banyak pasien yang bisa dikategorikan
sebagai korban paresthesia. Dia sudah mengobati sedikitnya tiga wanita berusia
22 – 35 tahun yang mengeluhkan rasa panas dan gatal di sekitar paha. Gangguan
saraf ringan itu terjadi lantaran mereka suka sekali memakai celana ketat
sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir.
Hasil
penelitian Parmar menunjukkan, kelainan itu menjadi permanen selama celana
ketat sepinggul melilit di tubuh. Itu sebabnya Parmar menyarankan menjauhi
segala macam pakaian ketat selama terapi.
Menurut dr.
Andradi Suryamiharia Sp.S(K), spesialis saraf yang sehari-harinya bertugas di
RSUPN Cipto Mangun Kusumo, Jakarta dan staf pengajar FK-UI itu, sebagai
gangguan saraf, paresthesia gampang dikenali gejalanya berupa kesemutan yang
lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi lantaran
terganggunya saraf tepi, yakni saraf yang berada di luar jaringan otak di
sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
Ancaman
Jamur
Menurut dr.
Kusmarinah Bramono Sp.KK, spesialis kulit dan kelamin RSCM, pada dasamya semua
jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu
sebatas pinggul maupun di atas pinggul.
Hal itu
disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak.
Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin
RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002,
sekitar 35% pasien terbukti kena serangan jamur. Usia mereka berkisar 15 – 45
tahun. Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi
kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti
diwaspadai.
Idealnya, di
negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang harus
dihindari. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk “bernapas”, sementara
cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan kulit
menjadi lembab. Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah
beranak pinak. Jenis jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih,
cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta jamur
kandida yang basah dan gatal.
Berbekas
Hitam
Sesuai
namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi trade mark sang
dermatitis hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari
luar tubuh.
Benda asing
yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam
tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat menempel di
tubuh, atau terbuat dan bahan berkontur kasar juga dapat memicu luka.
“Celana
ketat terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya
mungkin cuma radang ringan. Tapi, kalau prosesnya berlangsung lama, bisa
menimbulkan bercak hitam di pangkal paha,” kata Kusmarinah Bramono. Jika si
pemilik tubuh insaf dan menjauhkan diri dari busana ketat, warna hitam tadi
mungkin saja berkurang atau hilang sama sekali. Namun, Kusmarinah mengingatkan,
proses menghilangkan noda hitam itu tak bisa dilakukan secepat membalik telapak
tangan.
Jenis
penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran
atau kaligata. Bentuknya bentol-bentol minip bekas gigitan ulat bulu. Tingkat
keparahannya mulai bentol sebesar biji jagung hingga bibir bengkak.
Biduran bisa
muncul di bagian tubuh mana pun. Berdasarkan pengamatan Kusmarinah, banyak
pasien tidak menyadari, biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta
ketatnya pakaian
Kanker Ganas
Melanoma
Menurut penelitian ilmiah pakaian ketat yang dikenakan oleh
wanita di terik matahari dalam waktu yang panjang, setelah beberapa tahun
menyebabkan Kanker ganas milanoma pada usia dini . dan kaos kaki nilon yang
mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari
kanker ganas tersebut.
Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Gejala dari kanker ini adalah munculnya bulatan berwarna hitam agak lebar dan terkadang berupa bulatan kecil saja, pada daerah kaki atau betis, atau bisa disekitar mata kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh. Penyebaran bulatan ini disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), menyerang darah, dan menetap di hati dan merusaknya.
Dalam beberapa kasus kanker milanoma juga menyerang tulang, bagian dalam dada dan perut. Kanker ini juga menyerang ginjal, Jika ginjal sudah rusak air kencing akan berwarna hitam. Janin juga tidak luput dari serangan kanker milanoma ini.Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, karena belum di temukan obat yang benar benar mampu menyembuhkan kanker ganas ini.
Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Gejala dari kanker ini adalah munculnya bulatan berwarna hitam agak lebar dan terkadang berupa bulatan kecil saja, pada daerah kaki atau betis, atau bisa disekitar mata kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh. Penyebaran bulatan ini disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), menyerang darah, dan menetap di hati dan merusaknya.
Dalam beberapa kasus kanker milanoma juga menyerang tulang, bagian dalam dada dan perut. Kanker ini juga menyerang ginjal, Jika ginjal sudah rusak air kencing akan berwarna hitam. Janin juga tidak luput dari serangan kanker milanoma ini.Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, karena belum di temukan obat yang benar benar mampu menyembuhkan kanker ganas ini.
Penelitian
ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan berpakaian tetapi ketat
atau transparan, maka ia berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker ganas
melanoma di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka. Majalah kedokteran Inggris
melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta,
diantaranya bahwasanya kanker ganas melanoma yang masih berusia dini
akan semakin bertambah dan menyebar sampai ke kaki.
Penyakit ini
disebabkan sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang
panjang disekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian pantai (yang
biasa dipakai wanita ketika di pantai dan berjemur di sana). Penyakit ini
mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Tanda-tanda penyakit ini
muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Terkadang
berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan biasanya
di daerah sekitar mata, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai
pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di
atas paha), dan menyerang darah, lalu menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang
juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada. Juga
bagian perut karena adanya dua ginjal yang menyebabkan air kencing berwarna
hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini.
Penyakit ini juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung.
Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama. Obat-obatan belum
bisa mengobati kanker ganas ini.
Kemandulan
Kemandulan
Pakaian
ketat dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat dingin,
pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa dingin.
Suhu yang terlalu dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim (Al-Istanbuli,
2006).
Demikianlah
bahaya dari pakaian ketat dilihat dari sisi medis. Tentu lebih banyak lagi
bahaya yang timbul akibat wanita berpakaian ketat jika dilihat dari sisi Dien,
psikologi, dan sosial. Namun yang sedikit ini semoga menjadi pelajaran bagi
kita semua. Itulah orang-orang yang tidak menegakkan hukum Allah Ta’ala dalam
kehidupannya, maka ia akan menerima azab dan siksa baik di dunia maupun di
akhirat (na’udzubillah min dzalik).
0 komentar: