Biografi Imam Syafi'i
Imam Syafi'i adalah seorang ahli fiqih pada zaman Abasiyah yang namanya masih sering terdengar hingga sekarang.Sebagai seorang yang mengikuti manhaj Ash-habul Hadits, beliau dalam menetapkan suatu masalah terutama masalah aqidah selalu menjadikan Alquran dan Sunnah Nabi sebagai landasan dan sumber hukumnya. Beliau selalu menyebutkan dalil-dalil dari keduanya dan menjadikannya hujjah dalam menghadapi penentangnya, terutama dari kalangan ahli kalam. Beliau berkata,
“Jika kalian telah mendapatkan Sunnah Nabi, maka ikutilah dan janganlah kalian berpaling mengambil pendapat yang lain.” Karena komitmennya mengikuti sunnah dan membelanya itu, beliau mendapat gelar Nashir as-Sunnah wa al-Hadits.
Untuk mengetahui lebih lengkap secara ringkas, Mari kita lihat pada Biografinya seperti berikut :
Namanya
:
Muhammad bin idrus binal-abbas bin utsman bin syafi’ bin
as-saib bin ubad bin abdi yazidbin hasyim bin al-muthalib bin abdi manaf bin
qushay bin qilab binmurrah bin ka’ab bin lu’ai bin ghalib
Panggilannya : Abuabdillah Nasabnya : Beliau adalah anak dari paman rasul dengan garis keturunan pada kakeknya abdi manaf. Bedanya dengan rasul adalah rasulullah saw keturunan hasyim bin abdi manaf sedangkan imam syafi’I dari keturunan abdul muthalib bin abdi manaf. “sesungguhnya keturunan Al-muthalib dan Hasyim adalah satu”(HR.Bukhari)
Imam syafi’I dilahirkan di gaza-palestina (baitul maqdis)
dan dibesarkan dimekkah (alharamain) dua kota yang sangat mulia. Sejak usia 2
tahun beliau sudah yatim, yang akhinya pindah ke kampung halaman ibunya
dimekkah.
Berdasarkan pendapat paling shahih, lahirnya imam Syafi’I bertepatan dengan hari meninggalnya imam abu hanifah yaitu 150 H.meninggalnya seorang alim diganti dengan lahirnya seorang alim pula.
Disebutkan Abu nu’man dengan
sanadnya dari ibrahim bin murad, dia berkata,” imam Syafi’I berbadan tinggi, gagah, berdarah bangsawan, dan berjiwa
besar”.Menurut pendapat yang lain imam syafi’I adalah orang yang berwajah simpatik
dan ringan tangan.
Pada usia dini imam syafi’I
sudah hafal al-qur’an dan pada usia 13 th beliau hafal kitab al-muwathtaha’
imam malik. Awal mula Imam syafi’I belajar syair, sejarah dan sastra hingga
ia menemukan keahliannya dalam bidang fiqh. Setelah belajar dari imam malik
ia pindah ke yaman dandi yaman inilah ia terkenal kepandaiannya sehingga
banyak pengikutnya, kemudian ia pindah ke irak, dari sinilah madzab
syafi’Iberkembang pesat.
Sesungguhnya keutamaan diperoleh orang yang menjalankan agama, dan martabat diperoleh dari silsilah.
Sedangkan imam syafi’I telah memperoleh keduanya.
Imam syafi’I memiliki ilmu dan mengamalkannya, ia juga memiliki kemuliaan agung, waris keturunannya sangat dekat dengan rasul saw. Ulama – ulama banyak yang memuliakannya, bahkan murid-muridnya orang yang lebih tua dari dia.
Ar-rabi’ bin sulaiman mengatakan bahwa imam syafi’I
membagi malam menjadi 3: 1/3 pertama untuk menulis, 1/3 kedua untuk shalat
dan 1/3 terakhir untuk tidur. Tiap orang yang mendengar bacaan al-qurannya
akan menangis.Imam syafi’I begitu zuhud dan wara.
Guru2nya: al-hafidz berkata:”imam syafi’I berguru pada
muslim bin khalid, imam malikbin anas, ibrahim bin sa’ad, sai bin salim
al-qaddah, ad-darawardi, abdul wahab atstsaqafi….(masih banyak lagi,
lihat: 60 biografi ulama salaf”syaikh ahmad farid”)
Murid– muridnya : sulaiman bin dawud al-hasyimi, ibrahim bin al-mundziral-hizami, imam ahmad bin hambal, abu yahya muhammad bin sa’adal-aththar…..dst.(masih banyak lagi, lihat: 60 biografi ulama salaf”syaikh ahmad farid”)
Al-baihaqi dalam manaqibasy’syafi’I:”imam sayafi’I
menghasilkan 140an kitab baik ushul maupun furu. Dan kitab-kitabnya yang
terkenal : kitab al-umm, kitab ar-risalah, kitab musnad
Syafi’I rahimahullah berkata:” menuntut ilmu lebih utama
dari pada sholat sunnah”,”ilmu bukanlah sesuatu yang dihafal tetapi ilmu
adalah sesuatu yang ada manfaatnya
Imam syafi’I meninggalkan dunia pada hari kamis malam
jum’at setelah magrib dan dimakamkan hari jum’at setelah ashar pada awal
sya’ban 204H.Sebelum meninggal ia minta dibacakan setelah ayat 120 qur’an surah
ali-imran, dengan bacaan tersebut beliau berharap bertemu rasulullah, para
sahabatnya dan orang-orang shaleh.
|
0 komentar: